Kemarin saya berkesempatan menyaksikan pemaparan visi calon presiden RI 2014-2019 secara live. Meskipun nggak pas, begini kira-kira transkripnya. Ini saya coba tulis semirip mungkin ya. Sorry kalau ada yang salah.
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah-air, INDONESIA!!!
Indonesia adalah bangsa yang besar. Merdeka dengan merebut, bukan diberi. Berjaya karena bersatu! Itulah kenapa… musuh selalu membuat kita saling berseteru.
Banyak bangsa yang menghina Indonesia. Dibilang negara ladang korupsi, negara miskin, negara gagal.
Saya tidak percaya itu!!!
Saya percaya hati kita. Saya percaya kekuatan kita. Saya percaya kekayaan alam kita. Saya percaya anda. Saya percaya saya. Saya percaya KITA!
Hari ini, ijinkan saya untuk menyakinkan kita semua bahwa Kita Besar, Kita Mampu, Kita Berdaya!
…
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah-air, INDONESIA!!!
Sudah saatnya rakyat Indonesia mendapatkan kepastian atas keadilan. Lihatlah bagaimana orang yang patuh pada peraturan semakin terpinggirkan, sementara para pelanggar semakin diuntungkan.
Di jalan raya pengemudi ramai-ramai melanggar, pejabat jumawa minta diberi jalan, polisi leluasa minta uang tilang. Di pemerintah para makelar proyek berseliweran, DPR jualan undang-undang, pejabat tidak pernah lupa minta sogokan. Aturan tinggal aturan, pelanggaran hanya tontonan, penegak hukum malah jual-beli keadilan.
Mari kita perjuangkan Kepastian Hukum! Buat semua orang patuh pada peraturan, pastikan para pelanggar mendapat hukuman. Kita butuh KEADILAN!!! Tanpa Keadilan, orang baik dipinggirkan, orang jahat diuntungkan. Buat apa jadi orang baik kalau terus-terusan di-zhalimi? Kalau terus begitu, nanti tak lagi ada yang mau jadi orang baik.
Tapi itu TIDAK AKAN TERJADI! Saya, Anda… KITA… Akan Perjuangkan Keadilan dan Kepastian Hukum, Bagi Semua!
…
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah-air, INDONESIA!!!
Sudah saatnya rakyat Indonesia bersatu. Apakah si Jawa minta lahir jadi orang Jawa? Apakah si Batak minta lahir jadi orang Batak? Apakah si Cina, si Arab minta lahir dari orang tua keturunan? Siapapun dia, apapun sukunya, tidak ada anak yang memilih lahir dimana dan dari keturunan apa.
Siapapun dia, jika dia anak Indonesia, maka Indonesia adalah tanah air nya. Siapapun dia, jika dia putera-puteri Indonesia, maka Indonesia adalah tumpah darah nya. Siapapun dia….. Dia adalah Bangsa Indonesia… Saudara Kita.
Jawa, Sunda, Batak, Minang, Aceh, Dayak, Bugis, Papua, Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan lainnya… Semua Adalah Bangsa Indonesia… Saudara Kita.
Saudaraku….. Tidakkah kita ingat kenapa dulu 300 tahun dijajah tidak pernah bisa merdeka? Tidakkah kita ingat betapa liciknya penjajah membuat suku-suku saling membenci, bermusuhan, dan berperang.
Karena apa? Karena mereka ingin kita lemah.
Kita bermusuhan, bukan tanpa sebab. Kita bermusuhan karena ada yang diuntungkan! Penjajah datang menebar benih permusuhan, menyiram harapan dengan seolah memberi perlindungan, lalu menuai rampasan hasil bumi kita. Saudaraku… lihatlah sekeliling. Penjajah masih berkeliaran!
Kita masih memusuhi sesama anak bangsa, kita masih seolah merasa ada dewa penolong, kekayaan alam kita masih dicolong. Lihatlah… katakan apakah saya salah???
Tapi itu TIDAK AKAN TERUS TERJADI! Saya, Anda… KITA… akan perjuangkan persatuan, kebhinekaan, kebersamaan sesama anak bangsa! Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia asli atau keturunan, agama ini atau itu, KITA AKAN BERSATU!
…
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah-air, INDONESIA!!!
Sudah saatnya Indonesia jadi bangsa maju dan berakhlak mulia. Pendidikan, keluarga, dan agama adalah kuncinya. Negara berkewajiban penuh menyediakan pendidikan terbaik dan bebas biaya bagi seluruh rakyat Indonesia. Keluarga menjadi tulang punggung mentalitas bangsa. Dan agama adalah penyempurna akhlak bagi seluruh komponen bangsa.
Bagaimanakah rupa akhlak anak bangsa sekarang yang mengantri saja tak bisa, mencontek sudah biasa, gagal sedikit sudah mati gaya???
Rombak sistem pendidikan nasional! Fokuskan pada upaya membangun manusia Indonesia yang jujur, bersemangat, tangguh, saling menghargai, pandai bekerja sama, pintar berempati, cerdas, dan kreatif. Berdayakan para lulusan-lulusan terbaik, beri peluang anak bangsa untuk membuktikan kepintaran dan mewujudkan kreasi terbaiknya.
KITA MAMPU! Saya, Anda… KITA… akan perjuangkan pendidikan yang pantas bagi anak-anak kita. Menyiapkan generasi yang mulia perilakunya, cerdas akalnya, membanggakan hasil karyanya.
…
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah-air, INDONESIA!!!
Sudah saatnya Indonesia jadi bangsa yang kaya. Kita punya semua! Tanah, tambang, hutan, dan lautan. UUD 45 menitipkan pesan, “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Rakyat? Rakyat yang mana? Rakyat yang membantu pencuri atau rakyat yang menerima upeti? Sampai kapan kita mau saja dikibuli? Hutan dibabat, Emas dicuri, Minyak dihabisi, Gas dijual murah, Rakyat dapat apa???
Tidaklah nasib suatu kaum akan berubah, kecuali mereka mengubah nasibnya sendiri. Berdayakan ekonomi rakyat, atur ulang tata niaga pertanian, peternakan, dan perikanan. Kita pernah mampu swasembada, kita bisa lagi begitu. Atur ulang tata niaga pertambangan dan kehutanan, cegah pencurian, manfaatkan untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat.
Beri insentif agar rakyat bersemangat untuk produktif. Berantas korupsi agar negara dikelola oleh para profesional, bukan oleh para makelar. Ciptakan nilai tambah atas hasil bumi, penuhi kebutuhan dalam negeri. Pacu budaya produktif, cegah budaya konsumtif. Kita tidak akan kaya jika bisanya hanya belanja.
KITA BISA KAYA! Saya, Anda… KITA… akan berjuang membangun semangat bangsa agar menjadi bangsa pekerja keras yang selalu bertindak cerdas.
…
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah-air, INDONESIA!!!
Ini bukan retorika. Saya dan kawan-kawan telah memulai semuanya sejak lama. Saya coba yakinkan anda, apa yang saya sudah dahului lakukan. Sekarang saatnya kita lakukan bersama-sama. Mulai hari ini, kita bangun Indonesia yang tertib, adil, toleran, kuat, mulia, berprestasi, makmur, dan sejahtera.
Kita Besar
Kita Mampu
Kita Berdaya
Saudara-saudaraku… Saya percaya anda. Saya percaya saya.
Saya Percaya KITA SEMUA!
…
Terima kasih… dengan segenap hati, saya beranikan mencalonkan diri sebagai Calon Presiden Republik Indonesia 2014, Nama saya ……. *kriiiiiiiiiiinng*
Wah, bener-bener deh…. baru aja mau disebut namanya, eeeh.. alarm cantik merk cina KW 3 saya bunyi. Walhasil saya terbangun dari mimpi *jedukjedukinkepalaketembok*
Piufff.. ternyata mimpi toh. Yaaa… ternyata… oh.. ternyata….
Ah sudahlah… back to reality, mari kita tunggu visi para capres di realitas kehidupan ini. Visi bisa memberi secercah harapan, tapi eksekusi-lah yang sesungguhnya kita butuhkan.
^_^
asem, saya kira beneran :))
LikeLike
merinding mas 😥
LikeLike